KULIAH Q

Sabtu, 02 Februari 2013

monopoli dan persaiangan monopoliatik

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Monopoli Struktur pasar yang sangat bertentangan ciri-cirinya dengan persaingan sempurna adalah pasar monopoli. Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang penggganti yang sangat dekat. Biasanya keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah keuntungan melebihi normal dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tanggguh yang dihadapi perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut. 2.2 Beberapa Aspek Khusus Pasar Monopoli Terdapat dua aspek untuk menganalisis kegiatan dan menentukan produksi dalam pasar monopoli, yaitu ciri-ciri monopoli dan faktor-faktor yang menghambat kemasukan ke pasar monopoli. 2.3 Ppemaksimuman keuntungan Pasar Monopoli Dalam menggambar prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan dalam monopoli terdapat dua cara yang dapat digunakan, yaitu dengan menggunakan angka-angka dan secara grafik. Untuk masing-masing cara ini akan ditunjukkan prinsip penentuan pemaksiuman keuntungan berdasarkan pendekatan (i) biaya total dan penjualan total, dan (ii) biaya marjinal dan penjualan marjinal. a. Produksi, Harga Dan Penjualan Dalam pasar monopoli hanya terdapat satu perusahaan dalam pasar. Oleh karena itu, permintaan dalam industri adalah juga permintaan keatas produksi perusahaan monopoli tersebut. Sifat umum dari permintaan barang-barang, yaitu “makin tinggi harga suatu barang, maka sedikit jumlah yang diminta. Sifat ini menyebabkan kurva permintaan keatas suatu barang adalah bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Permintaan ke atas produksi monopoli tidak menyimpang dari sifat umum ini. Berarti suatu monopoli akan dapat memperoleh harga penjualan semakin tinggi apabila produksinya sedikit, dan harga penjualan semakin rendah apabila produks semakin banyak. Tabel 1 produksi, harga dan hasil penjualan (ribu rupiah) Produksi (1) Harga (2) Hasil penjualan total (3) Hasil penjualan marjinal (4) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 0 18 32 42 48 50 48 42 32 18 0 - 18 14 10 6 2 -2 -6 -10 -14 -18 b. Pemaksimuman Keuntungan Secara Angka Sifat-sifat biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan monopoli didalam jangka pendek tidak berbeda dengan sifat-sifat biaya produksi jangka pendek. Tabel 2 penjualan, biaya produksi dan keuntungan (ribu rupiah) Produksi (1) Harga (2) Hasil penjualan total (3) Biaya total (4) Keuntungan (5) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 0 18 32 42 48 50 48 42 32 18 0 4 16 26 34 40 46 54 64 76 90 106 - 2 8 8 8 4 -6 -22 -44 -72 -106 c. Pendekatan hasil penjualan total-biaya total Pendekatan ini akan membandingkan data hasil penjualan total dengan biaya total. Melalui perbandingan tersebut dapatlah ditentukan keuntungan yang diperoleh atau kerugian yang dialami, pada berbagai tingkat produksi. Data penjualan, harga dan hasil penjualan total pada tabel kedua adalah sama dengan tabel yang pertama. Berturut-turut data tersebut di tunjukkan dalam kolom (1), (2), dan (3). Dalam kolom (4) di tunjukkan data biaya total. Data yang hipotesis tersebut dibuat dengan mengggunakan pemisalan berikut: a. Biaya total produksi adalah Rp 4000. Berdasarkan pemisalan ini maka apabila perusahaan tidak beroperasi yang berarti jumlah produksi adalah 0, biaya total adalah Rp 4000. b. Sehingga produksi 4 unit hukum hasil lebih yang semakin berkurang belum berlaku. Bearti biaya marjinal semakin rendah, apabila produksi ditambah. Keadaan ini digambarkan oleh kenaikan biaya total yang semakn sedikit. Data dalam tabel kedua jelas menunjukkan keadaan tersebut apabila produksi dinaikkan dari 0 ke-1, dari 1 ke-2, dari 2 ke-3, dan dari 3 ke-4. c. Sesudah produksi mencapai 4 unit, hukum hasil lebih yang semakin berkurang berlaku. Sebagai akibatnya biaya marjinal meningkat dan ini dapat dilihat dari pertambahan biaya total yang semakin meningkat pada setiap pertambahan satu unit produksi. Dengan adanya data mengenai hasil penjualan total dan biaya total sekarang dapat ditentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan. Data tersebut dihitung dengan formula berikut: ”Keuntungan = Hasil Penjualan Total – Biaya Total”. Data dalam kolom (5) menunjukkan bahwa keuntungan maksimum dicapai pada produksi sebanyak 3 atau 4 unit dan jumlah keuntungan adalah Rp 8000. Walaupun demikian, dalam analisis yang bersifat umum, akan selalu dikatakan bahwa perusahaan monopoli tersebut akan memproduksi 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan. Dalam pendekatan penentuan keuntungan dengan menggunakan pendekatan: MC = MR. Tabel 3Pendekatan Hasil Penjualan Marjinal – Biaya Marjinal Jumlah produksi (1) Hasil penjualan marjinal (2) Biaya marjinal (MC = TC2 – TC1) (3) Tambahan keuntungan (4) Jumlah keuntungan/ Kerugian (5) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 - 18 14 10 6 2 -2 -6 -10 -14 -18 4 16 – 4 = 12 26 – 16 = 10 34 – 26 = 8 40 – 34 = 6 46 – 40 = 6 54 – 46 = 8 64 – 54 = 12 76 – 64 = 12 90 – 76 = 14 106 – 90= 16 - 6 4 2 0 -4 -10 -16 -22 -28 -34 -4 2 6 8 8 4 -6 -22 -44 -72 -106 d. Pendekatan Hasil Penjualan Marjinal- Biaya Marjinal Untuk menerangkan pendekatan ini terlebih dahulu perlu dihitung hasil penjualan marjinal dan biaya marjinal. Data yang ditunjukan pada kolom (2) diambil dari data yang sama dalam kolom (4) dari tabel 1. Data dalam kolom (3) dihitung dengan formula berikut MC= TC2-TC1 data mengenai biaya total (TC) diambil dari tabel 2 kolom (4). Berdasarkan kepada data dalam kolom (2),(3) dan (4) dapat ditunjukan tambahan keuntungan pada setiap tingkat produksi. apabila perusahaan tidak memproduksi barang, biaya yang ditanggung perusahaan adalah Rp 4000 dan ini meliputi biaya tetap yang mempengaruhi keuntungan. Oleh sebab itu dalam kolom (3) data tersebut dihitung sebagai biaya marjinal. Berdasarkan data dalam kolom (4) dan (5) ditentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat produksi. data dalam kolom 3 jelas menunjukan bahwa keuntungan maksimum tercapai pada tingkat produksi 3 atau 4 unit. Namun demikian dalam analisis dikatakan perusahaan ini akan memproduksi 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan karena pada tingkat produksi tersebut MC=MR, yaitu masing-masing bernilai Rp 6000. e. Pemaksimuman Keuntungan Secara Grafik Pemaksimuman keuntungan dalam perusahaan monopoli dengan menggunakan pendekatan secara grafik. Penentuan produksi yang akan memaksimumkan untung dapat dilakukan dengan dua cara berikut: (i) pendekatan hasil penjualan total-biaya total, dan (ii) pendekatan biaya marjinal-hasil penjualan marjinal.dapat dilihat ciri perkaitan diantara kurva permintaan (D = AR), kurva hasil penjualan total (TR) dan kurva hasil penjualan marjinal (MR). f. Kurva Permintaan, Penjualan Total Dan Penjualan Marjinal kurva hasil penjualan total, rata-rata dan marjinal Kurva hasil penjualan total (TR), kurva hasil penjualan rata-rata (D =AR), dan kurva hasil penjualan marjinal (MR) dibuat berdasarkan data pada tabel pertama. Sampai kepada jumlah produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus mengalami kenaikan, dan kenaikan tersebut adalah pada tingkat yang semakin menurun. Sesudah jumlah produksi mencapai 6 unit hasl penjualan total semakin berkurang. Pada waktu jumlah produksi adlah 10 unit, hasil penjualan total adalah nol. Hasil penjualan total yang seperti itu sifatnya adalah seperti yang ditunjukkan oleh kurva TR pada grafik yang pertama. (i) yaitu berbentuk huruf U yang terbalik. Kurva TR akan selalu berbentuk seperti itu di dalam keadaan dimana kurva permintaan DD adalah seperti yang terdapat pada grafik yang pertama. (ii) yaitu menggambarkan bahwa kalau harga semakin redah maka jumlah yang diminta semakin banyak. Sepanjang kurva permintaan berlaku sifat berikut: (i) apabila elastisitas permintaan < 1 maka penurunan harga akan mengurangi hasil penjualan. Dan (ii) apabila elastisitas permintaan > 1 maka penurunan harga akan menambah hasil penjualan. g. Menentukan Keuntungan Maksimum Kurva TR menggambarkan hasil penjualan total, dan kurva TC menggambarkan kurva biaya total. Di sebelah kiri dari titik A, dan disebelah kanan dari titik B, kurva TC berada di atas kurva TR. Keadaan ini berarti biaya total melebihi hasil penjualan total, yaitu kedudukan yang merugikan perusahaan. Keuntungan hanya akan dinikmati apabila TR – TC > 0,dan ini berlaku diantara titik A dan B. Perbedaan diantara TR dan TC adalah yang paling panjang. Oleh karena CD merupakan Jarak TR dan TC yang paling panjang, maka tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan adalah 4 unit. h. kurva penjualan total, biaya total dan keuntungan Untuk menentukan tingkat produksi di mana keuntungan maksimum dicapai dengan menggunakan hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal (MR = MC). Kurva AC, MC, D = AR, MR dibuat berdasarkan kepada bentuk kurva-kurva tersebut. Seterusnya kauntungan maksimum dapat ditentukan dengan melihat pada tingkat produksi yang mana keadaan MR = MC wujud. Kurva MR dan MC berpotongan pada waktu tingkat produksi sebanyak Q unit. Hasil penjualan total adalah OP x OQ, atau sama dengan OPAQ. Sedangkan biaya total adalah OC x OQ, atau sama dengan OCBQ. Dengan demikian keuntungan maksimum ditunjukkan oleh kotak PABC. i. Hasil penjualan marjinal, biaya marjinal dan keuntungan maksimum 2.4 Keuntungan Berlebih Pada Pasar Monopoli? Dalam kurva pertama kurva AC0 menyinggung kurva D0D0 = AR0 dititik E dan titik singgung ini tepat di atas perpotongan kurva MR0 dan MC0. Maka adalah paling baik kepada perusahaan monopoli untuk memproduksi sebanyak Q0. Hanya pada keadaan ini ia dapat menikmati keuntungan normal. Dalam keadaan lain (apabila jumlah produksinya berbeda dari Q0) perusahaan akan mengalami kerugian. Kurva kedua menggambarkan keadaan dimana monopoli mengalami kerugian. Kerugian adalah yang paling minimum apabila perusahaan monopoli memproduksikan sebanyak Q1, karena pada tingkat produksi tersebut MR1 = MC1. Biaya total yang dikeluarkan adalah OQ1 x OP1. Dengan demikian kerugia yang diderita oleh perusahaan monopoli tersebut adalah seperti yang ditunjukkan oleh kotak P1ABC. Kerugian ini adalah yang paling minimum. Apabila perusahaan monopoli memproduksi lebih tinggi atau lebih rendah dari Q¬1, kerugian yang dialami akan lebih besar lagi. a. Monopoli Dan Kurva Penawaran Di dalam pasar monopoli biaya marjinal tidak menunjukkan sifat kurva penawaran. Pada mulanya permintaan adalah D0D0 dan hasil penjualan marjinal adalah MR0, sedangkan biaya marjinal adalah MC. Maka keuntungan maksimum akan dicapai apabila produksi adalah sebanyak Q. Pada tingkat produksi ini harga akan mencapai P0. Selanjutnya misalkan permintaan berubah menjadi D1D1 dan hasil penjualan marjinal adalah MR1. Biaya produksi tidak berubah, berarti biaya marjinal adalah tetap seperti yang ditunjukkan oleh MC. dalam keadaan yang baru ini, untuk memaksimumkan keuntungan, perusahaan sesekali lagi harus memproduksi sebanyak Q. Tetapi sekarang tingkat harga telah mencapai P1. Dengan demikian sekarang kita mendapati ada dua tingkat harga (P0 dan P1), tetapi hanya satu jumlah produksi/penawaran (Q). Keadaan ini menyebabkan kurva penawaran untuk satu perusahaan monopoli tidak dapat digambarkan/ditunjukkan. b. Pembuktikan tentang ketiadaan kurva penawaran dalam monopoli c. Monopoli Dan Diskriminasi Harga Adakalanya terbuka kemungkinan perusahaan monopoli untuk menjual barangnya di dalam dua pasar (misalnya pasar dalam dan luar negeri) yang sangat berbeda sifatnya. Biasanya sifat permintaan dikedua pasar itu juga sangat berbeda. Untuk memaksimuman keuntungannya perusahaan monopoli dapat menjalankan kebijakan diskriminasi harga. d. Penentuan Harga Disetiap Pasar Pada suatu perusahaan monopoli ingin melakukan kebijakan diskriminasi harga, persoalan pertama yang harus di peroleh adalah: berapakah harga yang akan ditetapkan di tiap-tiap pasar supaya keuntungan dapat dimaksimumkan?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut dibutuhkan data berikut: (i) biaya produksi yang dikeluarkan, (ii) sifat permintaan disetiap pasar-untuk pasar dalam negeri dan luar negeri. Pada kurva biaya total rata-rata (AC) dan biaya marjinal (MC) monopoli adalah seperti pada kurva ketiga. Pada hasil produksi perusahaan monopoli tersebut dijual di dua pasar yaitu: • Pasar dalam negeri, yang kurva permintaan (Dd) dan hasil penjualan marjinalnya (MRd) adalah speperti ditunjukkan pada grafik pertama. • Pasar luar negeri, yang kurva permintaan (Dw) dan hasil penjualan marjinalnya (MRw) adalah sperti grafik kedua. 2.5 Kebijakan Harga Dalam Monopoli Alamiah a. Grafik kebijakan pemerintah dalam mengatur monopoli alamiah Apabila perusahaan monopoli ingin memaksimumkan keuntungannya, yang harus dilakukan oleh perusahaan itu adalah mencapai tingkat produksi diman MC = MR. Keadaan itu akan berlaku apabila perusahaan memproduksi sebanyak Q0 dan pada tingkat produksi ini hrga barang adalah P0. Jumlah keuntungan yang diperoleh monopoli adalah C0P0E0A. Pemerintah tidak mengatur kegiatan monopoli, perusahaan monopoli hanya akan memproduksi sebanyak Q0. Tingkat ini merupakan tingkat yang relatif rendah daripada kapasitas optimal dari perusahaan monopoli, yaitu Sebanyak Qx. (kapasitas optimal adalah penggunaan kapasitas perusahaan sehingga mencapai tingkat dimana biaya produksi mencapai tingkat yang paling minimum). b. Perbandingan Efisiensi Monopoli Dan Persaingan Sempurna Perbandinga akan dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu: (1) apabila biaya produksinya sama, dan (2) apabila biaya produksinya berbeda. 1. Biaya produksi sama 2. Biaya produksi berbeda Kurva DD menunjukkan permintaan dikedua pasar, MC adalah biaya marjinal di kedua pasar apabila dimisalkan biaya produksi adalah sama, dan MR adalah hasil penjualan marjinal dalam pasar monopoli. Dengan demikian, maka (1) produksi dan harga di persaingan sempurna adalah Qs dan Ps, dan (2) produksi dan harga di monopoli adalah Qm dan Pm. Kurva biaya berubah menjadi AC1 dan MC1. Kurva LRAC dan LRMC menggambarkan kurva biaya jangka panjang (skala ekonomi berlaku dalam jangka panjang). Keuntungan yang maksimum akan dicapai monopoli apabila memproduksi sebanyak Qn, dan pada tingkat produksi itu harga pasar akan mencapai Pn. Ini menunjukkan bahwa (i) harga dalam pasar monopoli lebih rendah dari dalam pasar persaingan sempurna, dan (ii) jumlah produksi dalam pasar monopoli adalah lebih besar. 2.6 Perkembangan Teknologi dan Inovasi 2.7 Monopoli dan Kesejahteraan Masyarakat Monopoli akan memperoleh keuntungan yang lebih dari normal, dan ini akan dinikmati oleh pengusaha monopoli dan pemegang-pemegang sahamnya. Mereka pada uumnya terdiri dari penduduk yang berpendapatan tinggi atau menengah. Para pekerja yang relatif miskin tidak akan memperoleh apapun dari keuntungan monopoli yang lebih tinggi dari keuntungan normal tersebut. Hak eksklusif yang menjamin adanya perusahaan tunggal dalam pasar belum menjamin bahwa harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Walaupun perusahaan tersebut dapat mengecap skala ekonomi dengan sepenuhnya, yang menyebabkan biaya produksi berada pada tingkat yang rendah sekali, belum tentu perusahaan akan menjual hasil produksinya dengan harga yang rendah. Sadar bahwa ia mempunyai kekuasaan monopoli mungkin menyebabkan ia akan menetapkan harga yang tinggi juga.untuk mengatasi masalah ini pemerintah, disamping memberikan hak monopoli, akan menentukan harga/tarif penjualan dari barang/jasa yang disediakan perusahaan tersebut. Dengan cara ini dapatlah kepentingan dari konsumen dilindungi, yaitu para konsume dapat membeli barang yang dihasilkan perusahaan monopoli pada tingkat harga yang relatif rendah. 2.8 Ciri-ciri Persaingan Monopolistik Keseimbangan dalam Persaingan Monopolistik Penilian Ke Atas Persaingan Monopolistik Persaingan Bukan Harga kebaikan dan Keburukan Pengiklanana ,…. Iklan dan biaya produksi Pandangan lain yang mendukung pengiklanan Pandangan lain yang mengkritik pengiklanan Pandangan Lain Yang Mendukung Adanya Iklan Pandangan Lain Yang Tidak Mendukung Adanya Iklan 2.9 Keseimbangan Perusahaan Persaingan Monopolistis Dalam Jangka Pendek harga 13.1 (i) Memperoleh keuntungan Keadaan di mana perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan di peroleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat dimana keadaan MC = MR tercapai. Maka keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah Q dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. Segiempat PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum yang di nikmati perusahaan monopolistik itu. 13.1 (ii) Mengalami kerugian Keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian. Kerugian akan dapat di minimumkan apabila keadaan MC = MR tercapai. Ini berarti perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak Q. Pada tingkat produksi ini harga mencapai P. Besarnya kerugian yang di derita di gambarkan oleh kotak PABC. Walaupun mengalami kerugian perusahaan akan terus beroperasi selama hasil penjualannya melebihi jumlah biaya berubah( atau harga melebihi AVC) 2.10 Keseimbangan Perusahaan Persaingan Monopolistis Dalam Jangka Panjang Di dalam grafik pertambahan permintaan ini digambarkan dalam bentuk pergeseran kurva permintaan dan kurva hasil penjualan bergeser ke sebelah kanan. Dengan demikian dalam jangka panjang kurva DD dan MR pada gambar 13.1 (ii) akan pindah ke kanan, yaitu ke arah yang di tunjukkan oleh anak panah. Pergeseran itu akan terus berlangsung sehingga perusahaan mendapat keuntungan normal, yitu seperti kurva di atas. Karena tidak menderita kerugian lagi perusahaan – perusahaan tidak akan meninggalkan industri tersebut, tetapi juga ketiadaan keuntungan yang melebihi normal tidak akan menarik kemasukan perusahaan baru. 2.11 Efisiensi Penggunaan Sumber – Sumber Daya 13.3 (i) Persaingan sempurna Biaya produksi per unit adalah pada tingkat yang paling minimum. Biaya per unit adalah Ps, harga yang berlaku di pasar adalah Ps, jumlah barang yang diproduksi kan adalah Qs. 13.3 (ii) Persaingan monopolistis Biaya produksi per unit perusahaan monopolistis adalah lebih tinggi dari biaya produksi per unit yang paling minimum. Biaya per unit adalah Pm. Harga yang berlaku di pasar adalah Pm. Jumlah barang yang di produksikan adalah Qm 2.12 Pengaruh Iklan Ke Atas Biaya Produksi, Harga, Dan Tingkat Produksi Biaya rata – rata jangka panjang dari suatu perusahaan monopolistis sebelum melakukan kegiatan pengiklanan adalah AC. Permintaan ke atas barang yang di produksi oleh perusahaan itu adalh D1. Maka keseimbangan jangka panjang perusahaan monopolistis tersebut dicapai apabila pada titik A, dan keseimbangan ini menunjukkan bahwa harga pasar mencapai P1 dan jumlah barang yang akan di produksikan perusahaan monopolistis teresbut adalah Q1. Apabila perusahaan melakukan kegiatan pengiklanan biaya produksi akan menjadi lebih tinggi, dan ini dicerminkan oleh kenaikan kurva biaya rata – rata dari AC menjadi AC1. Pada waktu yang sama uasaha mempromosikan penjualan melalui iklan tersebut menyebabkan permintaan ke atas produksi perusahaan bertambah. Apabila permintaan tersebut bertambah dari D1 ke D2, keseimbangan jangka panjang yang sekarang adalah ditunjukkan oleh titik B. Dengan demikian iklan telah menyebabkan jumlah barang yang dijual bertambah dari Q1 ke Q2, akan tetapi iklan tersebut menaikkan harga dari P1 menjadi P2. Berdasarkan kepada keadaan yang baru diuraikan ini segolongan ahli ekonomi berpendapat bahwa iklan merupakn suatu penghamburan karena ia menaikkan biaya produksi tanpa membuat suatu perubahan apa pun ke atas bentuk, berat dan mutu suatu barang. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang penggganti yang sangat dekat. Terdapat dua aspek untuk menganalisis kegiatan dan menentukan produksi dalam pasar monopoli, yaitu ciri-ciri monopoli dan faktor-faktor yang menghambat kemasukan ke pasar monopoli. Dalam menggambar prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan dalam monopoli terdapat dua cara yang dapat digunakan, yaitu dengan menggunakan angka-angka dan secara grafik. Hak eksklusif yang menjamin adanya perusahaan tunggal dalam pasar belum menjamin bahwa harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Pasar persaingan monopolistis mempunyai banyak persamaan dengan pasar persingan sempurna, tetapi juga mempunyai cukup banyak perbedaan yang menyebabkan perusahaan di pasar tersebut mempunyai unsur kekuasaan monopoli. Hal itulah yang meyebabkan pasaran seperti itu disebut pasar persaingan monopolistis. Ciri utama pasar persaingan monopolistis adalah terdapat banyak penjual, barangnya bersifat berbeda corak, dapat mempengaruhi harga, kemasukan relatif mudah dan banyak melakukan persaingan “bukan-harga”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar