KULIAH Q

Sabtu, 02 Februari 2013

persaingan sempurna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efesiensinya. Dalam analisis ekonomi sering dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan teori. Yang ada adalah mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan sektor pertanian. Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak terwujud dalam prakteknya, tetapi sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat kita jadikan landasan dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya. Disamping itu, analisis ke atas persaingan sempurna adalah suatu permulaan yang baik di dalam mempelajari cara-cara perusahaan dalam menentukan harga dan produksi di dalam usaha mereka untuk mencari keuntungan yang maksimum. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang di maksud dengan pasar persaingan sempurna? 2. Apa saja ciri-ciri pasar persaingan sempurna? 3. Bagaimana pemaksimuman keuntungan jangka pendek dan jangkapanjang? 4. Bagaimana keseimbangan dalam industri? 5. Apa kekuatan dan kelemahan pasar persaingan sempurna? C. Tujuan 1. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Teori Ekonomi Mikro 2. Mengetahui pengertian pasar persaingan sempurna. 3. Mengetahui ciri-ciri pasar persaingan sempurna 4. Mengetahui dan mempelajari kurva keseimbangan jangka pendek dan jangka panjang. 5. Mengetahui kekuatan dan kelemahan pasar persaingan sempurna. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pasar Persaingan Sempurna Pasar persaingan sempurna adalah pasar atau industri yang dicirikan oleh perusahaan kecil yang banyak jumlahnya dan membuat produk yang sama. pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar. Pasar disebut bersaing sempurna jika : (1) Terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli komoditi, sedemikian rupa sehingga tindakan seorang individu tidak dapat mempengaruhi harga komoditi tersebut ; (2) Produk dari seluruh perusahaan dalam pasar adalah homogen ; (3) Terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna ; (4) Konsumen pemilik sumber daya dan perusahaan dalam pasar mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai harga-harga dan biaya-biaya yang sekarang dan yang akan datang . Dalam pasar persaingan sempurna, harga komoditi hanya ditentukan oleh perpotongan antara kurva permintaan pasar dan kurva penawaran. Dengan demikian, perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan “penerima harga” (price taker) dan dapat dapat menjual setiap jumlah komoditi pada harga yang telah ditetapkan. B. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan sebagai berikut : a. Homogenitas Produk ( Homogeneous Product ) Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen. Produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. b. Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge) Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual. c. Output Perusahaan Relatif Kecil (Small Relative lOutput ) Perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien (biaya rata-rata terendah), kendati pun demikian jumlah output setiap perusahaan secara individu dianggap relative kecil dibanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industri. d. Perusahaan Menerima Harga Yang Ditentukan Pasar (Price Taker ) Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (price taker ).Secara individu perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar. e. Keleluasaan Masuk - Keluar Pasar (Free Entry and Exit ). Dalam pasar persaingan sempurna factor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikelurkan untuk memindahkan faktor produksi. C. Permintaan dan Penawaran Dalam Pasar Persaingan Sempurna 1. Permintaan Diagram 8.1. (a) Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran. (b) Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar,maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah. 2. Penerimaan Diagram 8.2. a. Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penerimaan rata-rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga(P) b. Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0). D. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek 1. Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak, bila biaya variable(VC) adalah sama dengan penerimaaan total (TR), atau biaya variabel rata-rata (AVC) sama dengan harga. 2. Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum atau dalam kondisi buruk kerugiannya minimum (minimum loss). Diagram 8.3 menunjukkan bahwa kondisi MR = MC (titik E) tercapai pada saat outputsejumlah Q* Diagram 8.4 Kondisi impas terjadi bila biaya rata-rata sama dengan harga, dimana laba per unit sama dengan nol Diagram 8.5 Menunjukkan bahwa pada saat MR = MC perusahaan mengalami kerugian sebesar BE per unit. Sehingga kerugian total adalah seluas bidang PAEB. Kerugian ini adalah kerugian minimum. E. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang 1. Perusahaan harus bekaerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang paling optimal. 2. Tidak mengalami kerugian (not suffering loss) agar dapat mengaantibarang modal yang digunakan dalam produksi. 3. Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk - keluar karena laba nol (zero profit ), yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalianyang sama. 4. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC. Diagram 8.6 a. Menunjukkan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di titik E dimana tingkat harga P0 dan jumlah output Q0. b. Jika ada perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran.Perhatikan kurva SMC, LMC, SAC dan LMC berpotongan di satu titik,yaitu titik E EKUILIBRIUM PERUSAHAAN JANGKA PANJANG Dalam jangka panjang, seluruh faktor produksi dan seluruh biaya bersifatvariabel. Oleh karena itu perusahaan akan tetap berusaha dalam jangkapanjang hanya bila (dengan mendirikan pabrik yang paling sesuai untuk memproduksi tingkat output yang terbaik) TR-nya sama dengan atau lebihbesar daripada TC-nya. Tingkat output yang terbaik, atau optimum untuk perusahaan yang bersaing sempurna, dalam jangka panjang, ditentukan olehtitik di mana P atau MR sama dengan LMC, dan LMC sedang naik. Jika, padatingkat output ini, perusahaan mendapat keuntungan , lebih banyak perussahaan akan memasuki industri yang bersaing sempurna tersebut hinggaseluruh keuntungan tadi terserap habis F. Penawaran Perusahaan Pasar Persaingan Sempurna 1. Kurva Penawaran Jangka Pendek Diagram 8.7 a) Menunjukkan jika harga di bawah P0, perusahaan tidak mauberproduksi (tidak ada penawaran) karena harga masih lebih kecil daribiaya variable per unit yang paling rendah (AVC berpotongan denganMC) b) Dalam pasar persaingan sempurna kurva MC setelah melewati titik potong dengan minimum kurva AVC adalah juga kurva penawaran jangka pendek. 2. Kurva Penawaran Jangka Panjang  Industri Skala Biaya Konstan (Constant Cost Industry) Penambahan penggunaan faktor produksi karena masuknya perusahaanbaru, tidak akan menaikkan harga faktor produksi Diagram 8.8. Bila permintaan pasar meningkat (kurva permintaan D1bergeser ke D2), harga output meningkat ke P2 INDUSTRI SKALA BIAYA KONSTAN Bermula dari posisi ekuilibrium jangka panjang untuk perusahaan dan industri yang bersaing sempurna, jika kurva permintaan pasar untuk komoditi naik sehingga menghasilkan harga ekuilibrium pasar yang lebih tinggi, setiap perusahaan akan meningkatkan outputnya dalam jangka pendek dan menerima sebagian keuntungan ekonomi murni. Dalam jangka panjang, lebih banyak perusahaan akan memasuki industri tersebut, dan jika harga-harga faktor produksi tetap konstan, penawaran pasar untuk komoditi akan naik hingga harga ekuilibrium pasar yang mula-mula dicapai kembali. Jadi, kurva penawaran pasar jangka panjang untuk industri ini berbentuk horizontal (pada tingkat LAC yang minimum) dan industri itu disebut sebagai ―industri dengan biaya konstan  Industry Skala Biaya Menaik ( Increasing Cost Industry) Masuknya perusahaan – perusahaan baru menyebabkan harga factor produksi naik, sehingga terjadi perubahan stuktur biaya dan pergeseran titik keseimbangan. Diagram 8.9 (a) Struktur biaya sebelum masuknya perusahaan lain. (b) Struktur biaya setelah masuknya perusahaan lain. (c) Menunjukkan peningkatan permintaan (D1-D2). INDUSTRI DENGAN BIAYA YANG MENAIK Jika harga-harga faktor produksi naik karena lebih banyak perusahaan (yang tertarik oleh keuntungan ekonomi murni dalam jangka pendek) memasuki industri yang bersaing sempurna dalam jangka panjang dan karena output industri meningkat, kitamendapatkan industri dengan biaya yang meningkat. Dalam kasus ini,kurva penawaran jangka panjang industri itu memiliki kemiringanpositif, yang menunjukkan bahwa peningkatan output barang per unitwaktu akan timbul dalam jangka panjang hanya pada harga-harga yanglebih tinggi.  Industri Skala Biaya Menurun (Decreasing Cost Industry) Masuknya perusahaan-perusahaan lain ke dalam indistri justru menurunkan harga factor produksi karena efisiensi skala besar (largescale economies). Akibatnya struktur biaya jadi lebih murah (Diagram8.10.a ke Diagram 8.10.b). Diagram 8.10.c Meningkatnya permintaan (D1-D2) menaikkan harga jual ke P2 yang mengundang masuknya perusahaan lain. INDUSTRI DENGAN BIAYA YANG MENURUN Jika harga-harga faktor produksi turun karena lebih banyak perusahaan (yang tertarik oleh keuntungan ekonomi murni ) memasuki industri yang bersaing sempurna dalam jangka panjang dan karena output industri meningkat, kita mendapatkan industri dengan biaya yang menurun. Dalam kasus ini, kurva penawaran jangka panjang memiliki kemiringan negatif, yang menunjukkan bahwa peningkatan output per unit waktu akan terjadi dalam jangka panjang pada harga-harga yang lebih rendah. G. Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna 1. Kekuatan  Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah  Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal (kemakmuran maksimal).  Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yanghomogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga. 2. Kelemahan  Kelemahan Dalam Hal Konsumsi  Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi  Konflik Efisiensi - Keadilan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah: (a) Perusahaan adalah pengambil harga (b) Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk (c) Menghasilkan barang yang serupa (d) Terdapat banyak perusahaan di pasar. (e) Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna. Kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan sempurna; Kebaikannya : (a) Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi; (b) Kebebasan bertindak dan memilih. Keburukannya (a) Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi; (b) Persaingan sempurna ada kalanya menimbulkan biaya social; (c) Membatasi pilihan konsumen; (d) Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi. Distribusi pendapatan tidak selalu merata B. Kritik dan Saran DAFTAR PUSTAKA Sukirno, Sadono.Pengantan Teori Mikroekonomi. Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.2002 Putong, Iskandar.Pengantar Ekonomi. Jakarta.2003 Salvatore, Dominick.Teori Mikroekonomi Edisi Ketiga.Jakarta :Erlangga.1996 Kuswanto Adi, Ichyaudin Zuhad. Pengantar Ekonomi. Jakarta:Gunadarma.1996 Pratama R, Mandala M. Pengantar Ekonomi . Jakarta: UI. 2004 Gilarso, T. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Jilid 2 . Yogyakarta : Kanisius.1994

Tidak ada komentar:

Posting Komentar